Dari
SMP aku mulai suka dengan pelajaraan Matematika, itu berawal ketika aku di
ajari oleh seorang guru yang penyampaiannya begitu mudah aku pahamai menurutku,
beliau Ibu Eka Ferianita, S.Pd. Dari beliaulah aku menyerap ilmu matematika
khususnya dan satu hal yang membuatku merasa nyaman bersekolah di SMP Negeri 3
Karangreja adalah guru-guru yang begitu sabar dan benar-benar seperti orangtua
yang bukan hanya sekedar menjadi orang tua bagiku tetapi bisa menjadi sesosok
teman yang sangat aku hormati.
Pengalaman
lomba yang pernah aku ikuti adalah Olimpiade MIPA 2 tingkat SD/MI dan SMP/Mts
se-kecamatan Karangreja, Karangjambu dan kecamatan Bobotsari yang diadakan oleh
SMP Negeri 1 Karangreja dalam rangka HUT SMP Negeri 1 Karangreja yang ke-27
yang dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2009. Itu adalah untuk
pertamakalinya aku mengikuti ajang perlombaan yang ternyata memberi wacana
buatku bahwa ternyata kalau soal perlombaan soalnya bukan sekedar pelajaran
biasa tetapi sedikit lebih susah. Aku hanya masuk sepuluh besar mengikuti babak
semifinal dan berahir di pringkat 8 sehingga tidak masuk ke lima besar untuk
mengikuti final, tapi setidaknya itulah pengalaman berharga tentang sejarah di
perlombaan mapel yang pertama buatku.
Ahirnya
3 tahun sudah aku lalui bersekolah di SMP Negeri 3 Karangreja dengan begitu
banyak pula lukisan-lukisan yang semakin memenuhi kanvas kehidupanku. Ujian
Nasional SMP terlampaui bersama ke 53 teman yang lain lulus semua satu angkatan
dan ini memberikan prestasi juga untuk SMP Negeri 3 Karangreja yang mampu
meluluskan siswa angkatan pertamanya dengan lulus 100%.
Aku
lulus dari SMP Negeri 3 Karangreja pada tahun 2010 dengan hasil Ujuan Nasilanal
memperleh nilai rata-rata mapel UN 9,275
No.
|
Mata
Pelajaran
|
Nilai
|
1.
|
Bahasa
Indonesia
|
9,00
|
2.
|
Bahasa
Inggris
|
8,60
|
3.
|
Matematika
|
10,00
|
4.
|
Ilmu
Pengetahuan Alam
|
9,50
|
Jumlah
|
37.10
|
Sebelum
aku meraih nilai itu dan sebelum pelaksanaan Ujian Nasional juga, aku sempat
berfikir bahwa setelah SMP ini aku akan kembali lagi seperti 3 tahun silam, dan
itu hal yang sangat tidak aku harapkan.
Ayahku
menyuruhku setelah lulus nanti aku supaya belajar menyetir dengan terlebih
dahulu aku harus mengenet di sebuah truk yang sopirnya adalah teman ayahku.
Mungkin aku akan pasrah dengan keputusan itu karena aku sendiri tidak tahu
harus melangkah keman setelah lulus dari SMP. Nilai rapor yang sudah pernah aku
bangga-banggakan selalu menjadi peringkat pertama seakan hanya ilusi kebanggan
sesaat saja yang seolah menghibur hidupku selama 3 tahun itu yang seakan tiada
berarti untuk hidupku setelah itu. Aku mencoba bercerita kepada guru BK dan
guru-guru yang lain agar memberi sebuah arahan atau setidaknya memberiku
pilihan lain selain dengan keputusan ayah yang mencita-citakan aku menjadi
seorang sopir truk, setidaknya aku lebih bisa membimbing hidupku di masa depan
dengan modal keterampilan menyetir itu, tidak seperti ayah dan ibu yang begitu
keras perjuangannya untuk menyambung kehidupan keluarga.
*) Bersambung di Part 4
0 komentar:
Posting Komentar