FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMENGARUHI BELAJAR
MAKALAH
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Ulangan Tengah
Semester
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. H. Widodo Supriyono, M.A.
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. H. Widodo Supriyono, M.A.
Oleh :
KUWATNO
NIM. 133511009
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
BAB I
SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Keberhasilan
usaha seseorang dalam belajar sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang memengaruhi
proses belajar itu sendiri. Faktor-faktor itu sebenarnya bekerja bersama-sama
dalam fenomena yang komplek[1] sehingga
di dalam makalah ini dibahas secara terpisah untuk mempermudah dalam memahami
faktor-faktor yang memengaruhi belajar tersebut. Secara garis besar terdapat
dua jenis faktor yang memengaruhi belajar seseorang yaitu faktor internal yang
berasal dari dalam diri seseorang dan faktor eksternal yang berasal dari luar
diri seseorang. Kedua faktor tersebut tidak saling terpisah melainkan berkaitan
erat satu sama lain dan saling memengaruhi sehingga menentukan kualitas proses
maupun hasil dari belajar yang dilakukan oleh seseorang.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1.
Apa saja
faktor-faktor yang memengaruhi belajar?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari bahasan makalah ini adalah sebagia
berikut:
1.
Dengan
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi belajar, seseorang yang sedang
melakukan proses belajar diharapkan akan lebih bijak dalam menyikapi
faktor-faktor yang memengaruhi belajarnya sehingga memperoleh hasil belajar
yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar
1.
Menurut
Dr. H. Mahmud, M. Si.
Dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Pendidikan”, menyebutkan
bahwa faktor-faktor yang memengaruhi belajar, secara simpel, ada tiga macam,
yaitu faktor individual, faktor sosial, dan faktor struktural.
a.
Faktor
Individual
Faktor individual adalah faktor internal siswa, seperti kondisi jasmani dan rohaninya.
Faktor individual ini memiliki beberapa aspek antara lain:
1)
Aspek
fisiologis
Kondisi umum jasmani yang menandai tinngkat
kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat memengaruhi semangat dan
intensitas pelajar dalam mengikuti pelajaran. Keadaan organ-organ khusus,
seperti indra pendengar dan indra penglihatan, memengaruhi kemampuan siswa
dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Pendengaran dan penglihatan siswa
yang rendah akan menghambat penyerapan pengaksesan informasi yang dilakukan
oleh sistem memori siswa tersebut tidak dapat berjalan lancar.
2) Aspek psikologis
Banyak aspek yang termasuk aspek
psikologis yang dapat memengaruhi
kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran pelajar. Di antara faktor-faktor
yang bersifat psikis dan esensial adalah tingkat kecerdasan, sikap, bakat,
minat, dan motivasi.
a)
sikap
sisiwa
Sikap
siswa yang positif terutama kepada pengajar dan mata pelajaran yang diajarkan,
merupakan indikasi awal yang baik bagi
proses belajar. Sebaliknya sikap siswa
yang negatif terhadap pengajar dan mata pelajaran yang diajarkan, dapat menjadi
penghambat dalam proses belajar.
b)
Bakat pelajar
Secara bahasa bakat adalah mazziyah, syakilah sedangkan bakat secara istilah bakat adalah
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
Manusia berpotensi untuk mencapai presatasi sampai ke tingkat tertentu
sesuai dengan kapasitas masing-masing.
c)
Minat
siswa
Minat atau interest
adalah kecenderungan dan gairah seseorang yang tinggi terhadap sesuatu.
Minta dapat memengaruhi kualitas belajar seseorang dalam bidang studi tertentu.
d)
Motivasi
siswa
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan
internal baik manusia maupun hewan yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Dalam
hal ini motivasi berarti pemasok daya (energizer)
untuk bertingkahlaku secara terarah (Gleitman, 1986; Reber, 1988).
b.
Faktor
Sosial
1). Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf
administrasi, dan teman-teman sekelas, dapat memengaruhi semangat belajar seseorang.
Para guru yang selalu menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan
memperlihatkan teladan yang baik dan rajin, khususnya dalam hal belajar,
misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif
bagi kegiatan belajar siswa. Sementara itu, sikap para pekerja administrasi
yang menganggap para siswa sebagai pengemis membuat masalah bagi aktivitas belajar mereka.
Termasuk lingkungan yang memengaruhi belajar
adalah masyarakat dan tetangga serta teman-teman sepermainan di sekitar
perkampungan atau tempat tinggal seorang siswa. Kondisi masyarakat di
lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak penganggur, misalnya, sangat
memengaruhi aktivitas belajar.
Lingkungan sosial yang lebih banyak memengaruhi
kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat
orangtua, praktik pengelolaan keluarga,m dan ketegangan keluarga, semuanya
dapat memberikan dampak baik maupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil
belajar yang dicapai oleh seseorang.
c.
Faktor
Struktural
Faktor struktural di sini adalah pendekatan
belajar. Pendekatan belajar berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan proses
pembelajaran seseorang. Gaya belajar juga termasuk kedalam faktor structural.
Setiap orang memiliki gaya belajar yang unik.
Gaya ini khas seperti tanda tangan sehingga gaya belajar orang yang satu dengan
yang lain itu berbeda-beda.
Para ahli Neuro
LinguisticProgramming (NLP) menyatakan bahwa mereka sering bisa mengetauhi
gaya belajar yang disukai siswa dengan memperhatikan gerakan mata dan
memperhatikan pembicaraan mereka. Menurut mereka ada tiga gaya belajar manusia
yaitu:
1). Gaya belajar
visual
2). Gaya belajar auditorial
3). Gaya belajar kinestetis.[2]
Dari berbagai faktor yang memengaruhi belajar
di atas pada dasarnya faktor individual dan faktor struktural termasuk
faktor-faktor yang terdapat dalam diri seseorang (internal) sedangkan faktor
sosial merupakan faktor yang terdapat di luar diri seseorang (eksternal).
2.
Menurut
penulis
Faktor-faktor yang memengaruhi
belajar banyak jenis dan fersinya menurut masing-masing pakar psikologi
pendidikan, tetapi di sini penulis menggolongkan secara garis besar menjadi dua
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang merupakan
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat memengaruhi
proses dan hasil belajarnya. Faktor eksternal yang merupakan faktor-faktor yang
berasal dari luar diri seseorang (lingkungan) yang dapat memengaruhi proses dan
hasil belajarnya.
a.
Faktor
Internal
1)
Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar
pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang terganggu oleh kesehatan
jasmani sesalu tidak sehat, sakit kepala, demam, pilek, batuk, dan sebagainya,
dapat mengakibatkan turunnya gairah untuk belajar yang pada klimaksnya adalah
malas untuk belajar.
Demikian pula halnya jika kesehatan rohani
(jiwa) kurang baik, misalnya mengalami gangguan pikiran, perasaan kecewa karena
konflik dengan pacar, orang tua atau kerena sebab-sebab yang lain. Karena itu,
pemeliharaan kesehatan baik itu kesehatan jasmani maupun kesehataan rohani
sangat penting bagi setiap orang
agar badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melaksanakan
kegiatan apapun, dalam hal ini
adalah kegiatan belajar.
2)
Inteligensi
dan Bakat
Inteligensi merupakan aspek kejiwaan (psikis)
yang besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang
memiliki inteligensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah dalam belajar dan
hasilnya pun cenderung baik.[3] Sebaliknya seseorang
yang intelegensinya rendah cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat
dalam berfikir, sehingga prestasi belajarnya pun rendah.
Bakat, juga besar
pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Sebagai contohnya belajar
bermain piano, apabila seseorang itu memmiliki bakat musik, mmaka akan lebih
mudah dan cepat pandai dibanding dengan orang yang tidak memiliki bakat
tersebut.
Bila seseorang mempunyai
inteligensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses
dibanding dengan orang yang memilki bakat saja tetapi inteligensi rendah.
Demikian pula jika hanya memmiliki
inteligasi tinnggi saja tanpa memiliki bakat pada bidang yang dipelajarinya.
3)
Minat dan
Motifasi
Dua aspek ini juga besar pengaruhnya terhadap
pencapainn prestasi belajar. Minat
bisa datang dari hati ataupun muncul
karena adanya daya tarik dari objek yang ingin dipelajari. Minat yang besar
terhadap sesuatu merupak salah satu modal yang besar maksudnya sesorang akan
lebih bisa meraih sesuatu yang dinginkan jika memiliki minat yang besar[4].
Timbulnya minat belajar ditimbulkan dari berbagai hal, misalnya karena ingin
meningkatkan martabat atau ingin memperoleh suatu pekerjaan yang baik serta
ingi hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan
prestasi yang lebih tinggi dibanding dengan seseorang yang minat belajarnya
biasa-biasa saja.
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata[5] adalah keadaan yang
terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas
tertentu guna pencapain suatu tujuan. Motivasi berebeda dengan minat. Motivasi
daya pengerak untuk melakukan suatu pekerjaan. Bisa datang dari dalam diri bisa
juga datang dari luar. Motivasi yang datang dari dalam diri sendiri (intrinsik) yaitu dorongan yang datang
dari hati sanubari, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu. Sedangkan
motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik)
yaitu dorongan yang datang dari lingkungan, misalnya dari orang tua, guru,
teman, ataupun anggota masyarakat lainnya. Seseorang yang meiliki motivasi
belajar yang kuat akan sungguh-sungguh dalaam memepelajari sesuatu, penuh
gairah dan semangat yang tinggi. Sebaliknya jika seseorang memiliki motivasi
belajar yang lemah tentunya ia akan bermalas-malasan bahkan tidak mau mengerjakan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran. Dengan demikian kuat lemahnya
minat dan motivasi seseorang dalam belajar turut memengaruhi keberhasilannya.
4)
Cara
Belajar
Faktor lain yang memengaruhi belajar adalah
cara belajar itu sendiri. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis,
psikologis, dan ilmu kesehatan akan
memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
Sebagai
contoh ada orang yang begitu rajin belajar siang dan malam tanpa
mengenal istirahat yang cukup. Cara belajar semacam itu tidak baik. Belajar
harus ada istirahat untuk memberi kesempatan kepada mata, otak serta organ
tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali.
Selain itu, teknik-teknik belajar perlu di
perhatikan, bagaimana cara membaca, mencatat, menggarisbawahi, membuat
ringkasan atau kesimpulan, apa yang harus dicatat dan sebagainya, itu semua
membutuhkan teknik-teknik yang harus diperhatikan sehingga bisa menunjang
belajar yang efektif dan efesien. Selain dari teknik-teknik yang harus
diperhatikkan juga adalah waktu belajar, tempat belajar, fasilitas, penggunaan
media pembelajaran serta penyesuaian bahan pelajaran.
Di samping itu perlu diperhatikan pula
bagaimana cara berdiskusi dalam belajar, bagaimmana cara melaksanakannya dengan
baik dan sebagainya.
b.
Faktor
eksternal
1)
Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu, anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orangtua sangat besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi atau rendahnya
pendidikan orang tua, besar atau kecilnya penghasilan, cukup atau tidaknya
perhatian dan bimbingan dari orang tua, rukun atau tidaknya orang tua, harmonis
atau tidaknya hubungan antara anak dengan orang tua, tenang atau tidaknya
suasana di dalam rumah tersebut, semuanya itu turut memengaruhi keberhasilan
belajar seseorang. Besar kecilnya rumah serta ada atau tidaknya peralatan/media
belajar seperti papan tulis, gambar, peta, dan sebagainya. Itu semua juga turut
memengaruhi serta menetukan keberhasilan belajar seseorang.
2)
Tempat
Belajar
Keadaan tempat juga memiliki andil dalam
memengaruhi tingkat keberhasilan seseorang dalam belajar. Kulaitas guru/dosen,
metode mengajarnnya, keseuaian kurikulum dengan kemamupan seseorang sedang
belajar, keadaan fasilitas/perlengkapan di tempat belajar
(sekolah/universitas), keadaan kelas, jumlah murid/mahasiswa dalam satu kelas,
pelaksanaan tata tertib yang diberlakukan, dan sebagainya. Semuai ini juga
turut memengaruhi tingkat keberhasilan seseorang dalam belajar. Jika dalam
instansi pendidikannya kurang memerhatikan kedisiplinan maka murid/mahasiswanya
kurang mematuhi guru/dosen yang akibatnya mereka tidak mau belajar secara
sungguh-sungguh. Hal ini mengakibatkan prestasi belajarnya menjadi rendah.
Demikian juga jika jumlah murid/mahasiswa dalam satu kelas terlalu banyak dapat
mengakibatkkan keadaan kelas kurang tenang, control guru/dosen menjadi lemah,
sehingga motivasi belajar menjadi lemah.
3)
Masyarakat
Keadaan masyarakat sekitar juga ikut
memengaruhi tingkat keberhasilan seseorangg dalam belajar. Jjika di lingkungan
baik sekitar tempat tinnggal maupun sekitar sekolahan terdiri dari orang-orang
ynag berpendidikan, terutama anak-anaknya pada bersekolah tinggi, moralnya
baik, hal ini akan mendorong anak unntuk lebih giat belajar. Namun sebaliknya,
apabila tinnggal di tengah-tengah lingkungan yang masyarakatnya banyak yang
tidak bersekolah, banyak pengangguran, hal ini akan memengaruhi semangat belajar atau bisa dikatakan lingkungan
yang semacam ini tidak menunjang motivasi belajar sesorang.
4)
Lingkungan
sekitar
Keadaan lingkungan di luar masyarakat juga
memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Keadaan bangunan rumah,
suasan sekitar, keadaan lalulintas, iklim di tempat tinggal dan sebagainya.
Misalnya bila bangunan penduduk sangat padat, akan mengganggu belajar
seseorang. Keadaan lalulintas yang membisingkan, suara hiruk-pikuk orang-orang
di sekitar suara pabrik, polusi udara, iklim yang terlalu panas misalkan, itu
semua akan sangat memengaruhi kegairahan belajar seseorang.
BAB
III
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi
belajar secara garis besar ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
yang dapat memengaruhi proses dan hasil belajarnya. Sedangkan faktor eksternal merupakan
faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang (lingkungan) yang dapat
memengaruhi proses dan hasil belajarnya.
A. Faktor Internal
Dari uraian makalah ini, faktor internal dibedakan menjadi
tiga macam yaitu:
1.
Faktor
kesehatan
Faktor kesehatan ini meliputi kesehatan jasmani dan kesehatan
rohani. Kedua aspek ini besar pengaruhnya terhadap berhasil atau tidaknya
seseorang dalam belajar, karena dengan kondisi jasmani dan rohani yang sehat
tentunya akan menunjang kkeberhasilan seseorang dalam belajar. Sebaliknya jika
seseorang tidak memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik atau hanya
salaah satu dari kedua spek kesehatan itu yang dimiliki tentunya akan
menghambat atau bahkan tidak berhasil seseorang dalam belajar.
2.
Faktor
Psikis
Faktor psikis seperti yang sudah diuraikan pada bab
pembahasan yaitu meliputi sikap, bakat, minat, motivasi, dan inteegensi
seseorang. Di mana macam-macam faktor psikis ini erat sekali dengan berhasil
atau tidaknya seseorang dalam belajar.
3.
Faktor
Struktural
Faktor ini hampir serupa dengan faktor psikis juga karena
berkaitan dengan cara atau gaya belajar seseorang dimana ggaya belajar
seseorang yang satu dengan yang llain akan berbeda. Seseorang yang sudah
mengenali bagaimana gaya belajar yang cocok untuk dirinya tentunya akan lebih
menunjang keberhasilan dalam belajarnya.
B. Faktor Eksternal
Faktor ini meliputi keadaan sosial dan juga tempat ataupun
sarana dan prasarana yang berdampingan dengan proses pembelajaran. Dengan
lingkungan sosial yang baik serta sarana dan prasarana yang baik tentunya akan lebih menunjang keberhasilan
seseorang dalam belajar. Sebaliknya jika lingkungan sosialnya buruk terlebih
sarana dan prasarananya kurang memadai maka akan sangat menghambat proses
pembelajaran sehingga keberhasilan dalam belajar akan susah utuk diraih.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. M. Dalyono, “Psikologi Pendidikan”. Jakarta: Rineka
Cipta 2007.
Dr. H. Mahmud, M. Si., “Psikologi
Pendidikan”. Bandung: CV Pustaka Setia 2010.
Drs. Slameto, “Belajar dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka Cipta 2010.
Suryabrata
, Sumadi, “Psikologi Pendidikan”,
Jakarta: Rajawali, 1994.
http://dewandadari.wordpress.com/2013/03/20/599/, diakses pada hari Rabu, tanggal
11 September 2013 pukul 13:28 WIB.
[1] http://dewandadari.wordpress.com/2013/03/20/599/, diakses pada hari Rabu, tanggal 11 September
2013 pukul 13:28 WIB.
[4] Drs. Slameto, “Belajar dan faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”.
Jakarta: Rineka Cipta 2010 hal.57
[5] Sumadi Suryabrata, “Psikologi
Pendidikan”, Jakarta: Rajawali, 1994, hlm.70
0 komentar:
Posting Komentar